Sahabat Lazisnu, betapa beruntungnya kita sebagai umat Muslim karena tidak perlu kesulitan mencari panutan dalam berbuat kebaikan. Allah subhanahu wa ta’ala. telah mengutus Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. sebagai teladan bagi kita semua. Firman allah menjelaskan dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Ahzab 21.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.
Orang yang memiliki akhlak mulia akan senantiasa bersedekah, baik saat berada dalam kelapangan maupun kesulitan. Ia selalu berusaha menolong mereka yang lemah dan dalam kesusahan agar mereka bisa menunaikan kewajiban kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Sedekah yang dilakukan dengan penuh keikhlasan menjadi tanda keimanan yang kuat dan bentuk rasa syukur atas segala karunia Allah subhanahu wa ta’ala. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam adalah sosok yang luar biasa dan menjadi contoh utama dalam bersedekah.
Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam:
- Berbagi Harta yang di sayangi
Dalam Surat Ali Imran ayat 92 di jelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam selalu berbagi dengan harta benda yang paling dicintainya.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.
- Berbagi kepada yang membutuhkan
Rasulullah juga gemar berbagi dengan memberikan barang-barang terbaik yang dimilikinya. Beliau mengajarkan bahwa berbagi tidak harus selalu dengan jumlah yang besar atau terbatas pada harta; berbagi bisa dilakukan dengan apa saja yang kita mampu.
وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, walaupun hanya dengan bertemu saudaramu dengan wajah yang ramah.” (HR. Muslim, Ahmad, dan Abu Daud).
Dari hadist di atas kita sebagai manusia tidak boleh meremehkan perkara yang kecil , karena dari perkara yang kecil bisa menjadi bernilai sedekah.
- Mencintai Anak Yatim
Rasulullah sangat menyayangi anak yatim dan senang memberikan bantuan kepada mereka. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam selalu mendorong umatnya untuk berbagi dengan anak-anak yatim.
Dalam Musnad Ahmad dan Al-Mu’jam Al-Kabir karya Imam Ath Thabrani. hadist yang menjelaskan keutaman menyantuni anak yatim.
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
“Barang siapa yang mengasuh seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim dan memberinya makan dan minum hingga mencukupinya, maka dia akan masuk surga.” (HR. Thabrani).
- Tangan di Atas lebih baik dari pada tangan di bawah
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallammengajarkan bahwa menjadi pemberi (tangan di atas) lebih baik daripada menjadi penerima (tangan di bawah). Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberikan manfaat bagi orang lain. Prinsip ini mengajak kita untuk senantiasa berbagi dan membantu sesama, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Ada juga ungkapan yang umum terkait konsep prinsip ini dalam hadist.
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah).
Menjadi individu yang bermanfaat merupakan salah satu karakter penting yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, bukan sekadar mencari keuntungan dari orang lain atau memanfaatkan mereka. Ini merupakan bagian dari penerapan konsep Islam yang penuh kasih, yaitu memberi. Selain itu, manfaat yang kita berikan kepada orang lain pada akhirnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri.
عَنْ حَكِيْمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ، وَخَيْرُ الصَّدَقَةِ عَنْ ظَهْرِ غِنًى، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ اللهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللهُ
Dari Hakîm bin Hizâm Radhiyallahu anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. Dan sebaik-sebaik sedekah adalah yang dikeluarkan dari orang yang tidak membutuhkannya. Barangsiapa menjaga kehormatan dirinya maka Allâh akan menjaganya dan barangsiapa yang merasa cukup maka Allâh akan memberikan kecukupan kepadanya.” Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhâri (no. 1427) dan Muslim no.1053 (124)
Prinsip “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” mengandung makna mendalam tentang pentingnya memberi dan berbagi. Tangan di atas melambangkan posisi yang memberi, sedangkan tangan di bawah melambangkan posisi yang menerima. Konsep ini mendorong kita untuk mengembangkan sikap dermawan dan peduli terhadap sesama, karena dalam ajaran Islam, memberi kepada yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Selain mencerminkan keimanan, menjadi pemberi juga mendatangkan pahala dan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, ungkapan ini mengingatkan kita untuk senantiasa berusaha menjadi individu yang bermanfaat dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Nah, sahabat Lazisnu, itu dia beberapa hal yang mungkin perlu kita ketahui tentang kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam dalam bersedekah. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi sumber inspirasi untuk kita semua. Aamiin!
Referensi :
Tangan di Atas Lebih Baik dari Tangan di Bawah
Almanhaj
Keteladanan Rasulullah dalam Bersedekah yang Harus Diketahui Setiap Muslim
Rumah Zakat
Sebaik-baik Manusia adalah yang Paling Bermanfaat bagi Orang Lain
Assajidin
Meneladani Sedekah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam
Muslimah